REPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM FILM “NGENEST : Kadang Hidup Perlu Ditertawakan “ (Analisis Semiotika Roland Barthes)

RINDU, RUSTANTI (2024) REPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM FILM “NGENEST : Kadang Hidup Perlu Ditertawakan “ (Analisis Semiotika Roland Barthes). Diploma thesis, UNIVERSITAS KH ABDUL CHALIM.

[img] Text (COVER & ABSTRAK)
COVER & ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (297kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (286kB)
[img] Text (BAB 5)
BAB 5 KESIMPULAN & PENUTUP.pdf - Published Version

Download (166kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (214kB)
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI RINDU RUSTANTI FIX..pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Etnis Tionghoa tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Mereka telah lama menjadi bagian dari keragaman bangsa Indonesia, bahkan sebelum kemerdekaan. Kehadiran komunitas Tionghoa di Indonesia telah menyatu secara signifikan dan dianggap sebagai bagian integral dari identitas bangsa Indonesia.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah representasi etnis tionghoa dalam film Ngenest : Kadang Hidup Perlu Ditertawakan dan menemukan makna dan tanda yang digunakan film Ngenest : Kadang Hidup Perlu Ditertawakan dalam mempresentasikan etnis tionghoa. Teori yang digunakan untuk memecahkan penelitian ini adalah teori semiotika. Objek penelitiannya yaitu Film Ngenest : Kadang Hidup Perlu Ditertawakan, yang merupakan film produksi Indonesia dan tayang pada tahun 2015 dengan durasi selama 95 menit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan teknik analisis semiotika model Roland Barthes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa adegan yang menggambarkan representasi etnis Tionghoa di dalam film Ngenest : Kadang Hidup Perlu Ditertawakan. Tokoh Ernest dalam film ini digambarkan sebagai karakter yang sering mengalami perlakuan tidak menyenangkan atau bullying di lingkungannya. Ada adegan-adegan di mana Ernest dengan jelas dipanggil dengan sebutan yang merendahkan seperti "Cina", yang mencerminkan perbedaan latar belakang budaya antara Ernest dan orang-orang di sekitarnya. Film ini juga mematahkan stereotip yang ada di masyarakat, bahwa etnis tinghoa/keturunan china itu penipu, pelit dan ingin menang sendiri. Etnis tionghoa dalam film ini digambarkan oleh Ernest Prakasa bahwa tidak semua keturunan china memiliki sifat yang sama dengan persepsi masyarakat terhadap keturunan china.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Representasi, Etnis Tionghoa, Semiotika
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ushuluddin > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: S1 KPI IKHAC
Date Deposited: 08 Sep 2025 07:39
Last Modified: 08 Sep 2025 07:39
URI: http://repository.uac.ac.id/id/eprint/4444

Actions (login required)

View Item View Item