Taufik, Ismail (2025) PENGARUH KETELADANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, PEMBIASAAN PESERTA DIDIK, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN SARANA PRASARANA IBADAH TERHADAP PERKEMBANGAN JIWA AGAMA SISWA (Studi Survei pada siswa kelas XII di SMAN 1 Pangandaran dan SMAN 1 Parigi). Doctoral thesis, Universitas KH. Abdul Chalim.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (480kB) |
![]() |
Text (Bab I)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (593kB) |
![]() |
Text (Bab V)
BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (301kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (481kB) |
![]() |
Text (Disertasi Full)
Disertasi Full Text - Copy.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Penelitian ini menganalisis mengapa, meski SMAN 1 Pangandaran dan SMAN 1 Parigi telah menyediakan dukungan agama yang memadai,gedung representatif, kurikulum PAI terstruktur, guru bersertifikasi, program pembiasaan, sarana-prasarana ibadah, dan ekstrakurikuler, kesadaran batin siswa terhadap nilai agama (komitmen ibadah, kepedulian sosial, pengendalian diri) masih lemah, tercermin pada turunnya indeks karakter, rendahnya partisipasi keagamaan, minimnya inisiatif sosial, serta catatan pelanggaran disiplin . Studi ini bertujuan menguji pengaruh keteladanan guru PAI, pembiasaan peserta didik, lingkungan sekolah, dan sarana-prasarana ibadah terhadap perkembangan jiwa agama siswa, sekaligus membandingkan kedua sekolah . Kerangka teorinya memadukan Attachment Theory untuk menjelaskan keterikatan emosional-spiritual siswa dengan Tuhan sebagai figur utama, dan Social Cognitive Theory untuk memahami peran lingkungan, pembiasaan, serta keteladanan guru.
Pendekatan yang digunakan kuantitatif kausal-komparatif dengan survei terhadap 567 siswa kelas XII (284 SMAN 1Pangandaran; 283 SMAN 1 Parigi) melalui kuesioner Likert berbasis Google Form dan dokumentasi . Sampel diambil dengan proportionate stratified random sampling . Validitas dan reliabilitas instrumen diuji dengan Outer Loading, Cronbach’s Alpha, Composite Reliability, dan AVE . Analisis data menggunakan SEM-PLS (SmartPLS 3.29) .
Hasil memperlihatkan kontribusi berbeda dari tiap variabel bebas . Pembiasaan peserta didik berpengaruh positif paling kuat terhadap jiwa agama (koefisien 0,389; F Square 0,172, kategori sedang) . Keteladanan guru PAI juga positif-signifikan (koefisien 0,287; F Square 0,095, kategori kecil) . Lingkungan sekolah positif-signifikan dengan kontribusi sangat kecil (koefisien 0,141; F Square 0,020) . Sarana-prasarana ibadah tidak signifikan (koefisien 0,063; p-value 0,100; F Square 0,006) . Ditemukan pula perbedaan signifikan antarsekolah pada beberapa indikator, khususnya aspek aspek intelektual dan ritualistik keagamaan siswa, serta menghasilkan interpretasi dan opsi atau pemikiran kritis dan ruang dan area ibadah.
Temuan teoretis menguatkan Attachment Theory (Bowlby) tentang krusialnya keterikatan emosional kepada Tuhan dan Social Cognitive Theory (Bandura) tentang pembentukan perilaku keagamaan melalui interaksi . Studi ini juga memperkuat Integrative Ethical Education (Narvaez) pada aspek ethical sensitivity, dengan menekankan peran keteladanan guru PAI sebagai model moral . Kontribusi konseptual lainnya mengembangkan habit loop dalam teori Interest-Driven Creator menjadi pemicu–rutinitas–harmoni dengan penambahan unsur internalisasi nilai (John Dewey) . Temuan mendukung Place Identity bahwa sarana ibadah menjadi identitas spiritual hanya bila disertai keterikatan emosional dan pengalaman bermakna . Dimensi konsekuensi dalam teori religiusitas Glock ditafsir ulang menuju aktualisasi diri ala Maslow . Penelitian ini sekaligus memperkuat serta mengembangkan kajian Kuusisto, Tirri, Rissanen (keteladanan guru), Georgiev (pembiasaan), Tapia-Fonllem (lingkungan sekolah), Huber (Centrality of Religiosity Scale), serta Sugawara dan Nikaido (sarana ibadah) .
Secara praktis, disarankan sekolah membangun keteladanan empatik guru; menegakkan aturan keagamaan yang konsisten sebagai pemicu kebiasaan positif; serta menumbuhkan lingkungan relasional yang hangat, suportif, dan religius melalui interaksi guru–siswa yang berkualitas, agar perkembangan jiwa agama siswa terakselerasi dan program pendidikan agama berfokus pada internalisasi serta pembiasaan nilai spiritual di samping penyediaan fasilitas
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keteladanan Guru, Pembiasaan Peserta Didik, Lingkungan Sekolah, Sarana Prasarana Ibadah dan Perkembangan Jiwa Agama |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Pascasarjana > Doktoral Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | S3 PAI UAC |
Date Deposited: | 09 Oct 2025 09:59 |
Last Modified: | 09 Oct 2025 09:59 |
URI: | http://repository.uac.ac.id/id/eprint/4868 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |