Muchammad, Ichwan (2025) Manajemen Konflik Di Pondok Pesantren Dalam Menghadapi Keragaman Latar belakang Sosial Dan Budaya Santri (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Nurul Ummah, Pacet, Mojokerto). Masters thesis, Universitas KH. Abdul Chalim.
|
Text (Cover dan Abstrak)
CoverAbstrak.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
|
Text (BAB 6)
BAB 6.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
|
Text (Tugas Akhir Full Text)
Tugas Akhir full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Pondok pesantren sebagai miniatur masyarakat Indonesia dihadapkan pada realitas keragaman latar belakang sosial dan budaya santri yang berpotensi memicu konflik, sekaligus menjadi kekuatan untuk membangun harmoni. Penelitian ini berfokus pada Pondok Pesantren Nurul Ummah Pacet Mojokerto, yang menampung sekitar 1.300 santri dari beragam suku, bahasa, status ekonomi, dan budaya. Namun, konflik yang dikelola secara tepat justru dapat menjadi peluang memperkuat kohesivitas sosial. Studi ini bertujuan mengkaji implementasi manajemen konflik pesantren dalam merespons keragaman serta menganalisis implikasinya terhadap keharmonisan komunitas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain embedded explanatory case study. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta analisis dokumen.
Temuan penelitian mengungkap tiga strategi utama manajemen konflik: 1) Pendekatan struktural-sistemik, mencakup: (a) pengawasan terintegrasi 24 jam berbasis CCTV dan pencatatan digital real-time; (b) penanganan konflik berjenjang (dari wali kamar hingga pimpinan pondok) yang transparan; dan (c) mekanisme ekonomi via Bank Tabungan Santri (BTS) untuk meminimalkan konflik finansial. 2) Pendekatan kultural-edukatif, seperti internalisasi nilai 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), kebijakan bahasa Arab-Inggris untuk mengurangi kesenjangan budaya, serta pendidikan keagamaan yang menekankan toleransi. 3) Pendekatan relasional, melalui sistem pendampingan TRIAS (Asah, Asih, Asuh) dan ruang dialog inklusif (forum tahlil, pengajian) yang memediasi konflik secara partisipatif.
Implementasi strategi ini berdampak signifikan pada penurunan konflik horizontal antarsantri, penguatan kohesivitas sosial, dan terciptanya lingkungan inklusif. Santri melaporkan peningkatan rasa kekeluargaan lintas budaya meski tantangan seperti resistensi wali santri dan ambivalensi peran senior tetap perlu diantisipasi. Temuan ini menegaskan bahwa manajemen konflik berbasis nilai lokal dan kelembagaan terstruktur dapat mengubah keragaman dari ancaman menjadi modal sosial bagi pesantren.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Manajemen Konflik, Pondok Pesantren, Keragaman Sosial Dan Budaya |
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Pascasarjana > Magister Manajemen Pendidikan Islam |
| Depositing User: | S2 MPI IKHAC |
| Date Deposited: | 17 Sep 2025 09:01 |
| Last Modified: | 17 Sep 2025 09:01 |
| URI: | http://repository.uac.ac.id/id/eprint/4592 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

