Wina, Wina Agustin (2025) EMBODIED KNOWLEDGE AL-QUR’AN (Resepsi Mahasantri Penghafal Al-Qur'an di Ma’had Al-Qur’an Putri PTIQ Parung Bogor). Diploma thesis, Universitas KH. Abdul Chalim.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (352kB) |
![]() |
Text (BAB I (PENDAHULUAN))
BAB 1.pdf - Published Version Download (277kB) |
![]() |
Text (BAB V (PENUTUP))
BAB V.pdf - Published Version Download (177kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (218kB) |
![]() |
Text (SKRIPSI FULL)
SKRIPSI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Agustin, Wina, 2025, Embodied Knowledge Al-Qur’an (Resepsi Mahasantri Penghafal Al-Qur’an di Ma’had Al-Qur’an Putri PTIQ Parung Bogor). Skripsi Fakultas Dakwah dan Ushuluddin. Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Universitas KH. Abdul Chalim, Pacet Mojokerto. Pembimbing: M Idris, M. Th. I
Kata Kunci: Mahasantri, Embodied Knowledge, Identitas, Tahfiz Al-Qur’an, Ma’had Al-Qur’an
Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses pengetahuan (embodied knowledge) pada mahasantri penghafal Al-Qur’an di Ma’had Al-Qur’an Putri PTIQ. Penelitian ini termasuk dalam ranah kajian Living Qur’an, sebab menyorot bagaimana Al-Qur’an itu tidak hanya dibaca sebagai teks, tetapi juga hidup dan menjadi bagian dalam praktik keseharian para mahasantri. Proses menghafal Al-Qur’an menjadi bentuk nyata dari usaha menghadirkan nilai-nilai Qur’ani dalam tubuh, tindakan, dan kebiasaan hidup santri. Di tengah tantangan modernitas dan krisis identitas religius, pengalaman tahfiz menjadi sarana pembentukan karakter, spiritualitas, dan identitas kesantrian yang khas dalam ruang Ma’had.
Secara teoritis, penelitian ini menggunakan teori embodied knowledge dari Rudolph T. Ware yang menekankan bahwa pengetahuan terbentuk melalui praktik langsung, keterlibatan tubuh, serta relasi sosial dan spiritual yang berulang. Dalam konteks tahfiz Al-Qur’an, proses hafalan tidak hanya mengandalkan daya ingat, tetapi juga melibatkan repetisi tindakan, kedisiplinan tubuh, dan relasi emosional yang hidup antara guru, teman, dan lingkungan Ma’had. Empat dimensi analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: knowledge as practice, shaping the body, relational transmission, dan knowledge into being. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap mahasantri dan pembimbing, guna menelusuri bagaimana nilai-nilai Qur’ani ditanamkan melalui praktik tahfiz secara hidup dan menyeluruh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses menghafal Al-Qur’an menumbuhkan disiplin tubuh, membentuk habitus religius, dan menciptakan relasi sosial yang berdampak terhadap cara berpikir serta laku hidup mahasantri. Aktivitas hafalan tidak hanya menghasilkan output akademik, tetapi juga menjelma menjadi pengetahuan yang hidup, yang membentuk identitas diri sebagai santri penghafal Al-Qur’an. Identitas tersebut tercermin dalam sikap, kebiasaan, dan cara pandang mahasantri terhadap kehidupan sehari-hari, sehingga menjadikan tahfidz bukan sekadar tradisi belajar, melainkan sebagai proses transformasi diri untuk membentuk karakter dan identitas.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mahasantri, Embodied Knowledge, Identitas, Tahfiz Al-Qur’an, Ma’had Al-Qur’an |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education L Education > LB Theory and practice of education > LB2300 Higher Education |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Ushuluddin > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | S1 IQT IKHAC |
Date Deposited: | 02 Sep 2025 08:15 |
Last Modified: | 02 Sep 2025 08:15 |
URI: | http://repository.uac.ac.id/id/eprint/4351 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |