Implementasi Pembelajaran PAI pada Sekolah Inklusi (Studi Kasus Sekolah Inklusi di SDN Mentikan 1 Mojokerto)

Shalsabilla, Hendriex (2023) Implementasi Pembelajaran PAI pada Sekolah Inklusi (Studi Kasus Sekolah Inklusi di SDN Mentikan 1 Mojokerto). Diploma thesis, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.

	Text (Cover dan Abstrak) Text (Cover dan Abstrak).pdf - Published Version Download (583kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) Text (BAB I Pendahuluan).pdf - Published Version Download (628kB)
	Text (BAB V Penutup) Text (BAB V Penutup).pdf - Published Version Download (280kB)
	Text (Daftar Pustaka) Text (Daftar Pustaka).pdf - Published Version Download (390kB)
	Text (Skripsi Full text) Text (Skripsi Full text).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Sekolah inklusi penting untuk menerima semua siswa, termasuk anak berkebutuhan khusus. Namun, tidak semua sekolah inklusi menerapkan konsep dengan baik. Sekolah inklusi harus menyesuaikan kurikulum, fasilitas, dan sistem pembelajaran agar semua siswa dapat berkembang secara optimal. SDN Mentikan 1 Mojokerto adalah salah satu contoh sekolah inklusi. Di sana, ABK belajar bersama dengan anak normal, tetapi mereka memiliki pembelajaran yang disesuaikan. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) perlu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran PAI agar dapat mempengaruhi ABK dengan baik. Penelitian ini akan fokus pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran PAI di SDN Mentikan 1 Mojokerto.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Penelitian akan berfokus pada implementasi pembelajaran PAI di kelas 4 SDN Mentikan 1 Mojokerto. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data akan dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan menggunakan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam perencanaan pembelajaran PAI, guru menggunakan kurikulum yang sama untuk anak reguler dan ABK. Mereka juga menerapkan model inklusi penuh dan cluster serta pull out dalam layanan pembelajaran untuk ABK. Saat pembelajaran PAI di kelas 4, ABK belajar bersama dengan anak reguler. Proses pembelajaran dilakukan seperti biasa, sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Faktor pendukung meliputi dukungan dari stakeholder sekolah, sarana prasarana yang memadai, perhatian orang tua, dan dukungan lingkungan sekitar. Namun, terdapat faktor penghambat yang perlu diperbaiki, seperti pelatihan berkala untuk guru, fasilitas yang masih minim, kondisi emosional anak berkebutuhan khusus, dan perhatian orang tua. Evaluasi pembelajaran meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang disesuaikan dengan kemampuan ABK. Metode evaluasi yang digunakan meliputi ujian, penilaian harian, proyek/produk, dan evaluasi lainnya. Selama evaluasi, dilakukan perbaikan atau remidial jika diperlukan.

Actions (login required)

View Item