MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI SISWA BROKEN HOME MELALUI PENDEKATAN ASWAJA DI MA MA’ARIF NU RANDEGANSARI DRIYOREJO GRESIK

Ani, Sri Nurhayati (2021) MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI SISWA BROKEN HOME MELALUI PENDEKATAN ASWAJA DI MA MA’ARIF NU RANDEGANSARI DRIYOREJO GRESIK. Masters thesis, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.

	Text (COVER + ABSTRAK) COVER + ABSTRAK.pdf - Published Version Download (744kB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf - Published Version Download (559kB)
	Text (BAB 5) BAB 5.pdf - Published Version Download (381kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (374kB)
	Text (TESIS FULL) TUGAS AKHIR FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan ini adalah untuk mengungkap perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan layanan konseling bagi siswa broken home melalui pendekatan Aswaja serta mengetahui hambatan dan solusi untuk mengatasi masalah yang muncul dalam pelaksanaan ketiga proses tersebut.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena peneliti mendeskripsikan kegiatan guru BK dalam merencanakan, mengorganisasikan, dan melaksanakan layanan konseling bagi siswa broken home melalui pendekatan Aswaja. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Dalam analisis data, peneliti melalui tahapan reduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan data. Peneliti memvalidasi data yang diperoleh menggunakan triangulasi teknik dan sumber.
Temuan substantif penelitian ini terdiri atas: Pertama, guru BK merencanakan layanan konseling dengan membuat analisis kebutuhan, program kerja, dan rencana kegiatan. Kedua, guru BK mengorganisasikan rencana kegiatannya dengan berkoordinasi dengan wali kelas. Hal yang dibahas adalah mayoritas permasalahan yang muncul pada tahun sebelumnya dan pemilihan pendekatan Aswaja sebagai perlakuan atas aspirasi dan masukan stakeholders. Ketiga, guru BK melaksanakan layanan konseling sewaktu-waktu Ketika muncul permalahasan, terlepas dari jadwal kegiatan yang dibuat. Keempat, guru BK menemui hambatan berupa tidak adanya waktu khusus bagi layanan konseling dan harus memakan waktu jam pelajaran aktif, sedangkan faktor pendukung diimplementasikannya pendekatan Aswaja tidak terlepas dari dukungan wali kelas dan guru agama.

Actions (login required)

View Item