Zamawi, Bahrudin Pemikiran Nabia Abott Tentang Hadis. Working Paper. Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.
Text (Bab 1 Pemikiran Nabia Abott Tentang Hadis)
24. COVER PEMIKIRAN NABIA-digabungkan.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Nabia Abbott adalah salah satu tokoh orientalis dalam kajian hadis. Ia
termasuk dalam tokoh orientalis yang menentang gagasan Ignaz Goldziher yang
bersikap skeptis terhadap autentisitas hadis. Nabia Abbott dalam mempelajari
hadis memfokuskan diri pada uji autentisitas hadis. Menurutnya meski hadis tidak
dapat dibuktikan secara fisik ada pada masa nabi dan 2 abad setelahnya, namun
ada beberapa alasan yang menurut Nabia Abbott bisa dijadikan dasar autentisitas
hadis.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (Library
Research). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
dokumentasi, yaitu dengan mencari dan mengumpulkan beberapa literatur yang
berkaitan dengan tema yang akan diteliti yang diantaranya mencakup literatur
primer yaitu salah satu masterpiece Nabia Studies in Arabic Literary Papyri II;
Qur’anic Commentary and Tradition. Kemudian literatur sekunder yang
mencakup The Development of Exegesis in Early Islam karya Herbert Berg, karya
Beeston, A.F.L, T.M Johnstone, R.B Serjeant dan G.R Smith (ed.), Arabic
Literature to The End of The Umayyad Period dan lain sebagainya. Tehnik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif-induktif, selain
itu pendekatan historis juga digunakan dalam penelitian ini.
Melalui hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa konsep dasar
keotentikan hadis menurut Nabia adalah berangkat dari adanya keberlangsungan
periwayatan hadis tertulis yang telah dipraktikkan pada pertengahan abad pertama
yaitu pada masa Nabi, kemudian berkembang pada pertengahan abad kedua dan
dapat diterima oleh khalayak umum pada akhir abad kedua, hal tersebut terbukti
dengan adanya beberapa dokumen yang telah muncul pada masa Nabi.
Pembuktian beliau terhadap keotentikan dokumen-dokumen hadis yang beredar
pada awal periode Islam dibuktikan juga melalui hasil penelitiannya terhadap
sejumlah dokumen hadis yang ditemukan pada sekitar abad kedua dan ketiga
Hijriah, disamping itu beliau juga mengusung konsep family dan non-family
isnad yang tersebar melalui perawi yang masih memiliki hubungan darah
(keluarga) dan explosive isnad dimana menurut beliau ditemukan bahwa dalam
periwayatan dua sampai lima hadis, terdapat di dalamnya sekitar seribu sampai
dua ribu nama sahabat yang meriwayatkan. Pemikiran Nabia tersebut membawa
implikasi terhadap perkembangan studi hadis, yaitu terbukti dengan
bermunculannya para ahli hadis yang termotivasi untuk melakukan kajian yang
sama dan lebih komprehensif khususnya di kalangan sarjana hadis Muslim,
diantaranya seperti; Muhammad Zubayr Siddiqi, Muhammad Hamidullah,
Must}afa al-Siba>'i, Muhammad 'Ajjaj al-Kha>tib, dan Muhammad Must}afa Azami.
Mereka semua berupaya membuktikan keotentikan hadis dengan menemukan
sekaligus meneliti beberapa dokumen yang ditemukan pada awal periode Islam.
Item Type: | Monograph (Working Paper) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Ushuluddin > Pendakwah |
Depositing User: | S1 Dakwah dan Ushuluddin IKHAC |
Date Deposited: | 03 Nov 2020 09:23 |
Last Modified: | 03 Nov 2020 09:23 |
URI: | http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/609 |
Actions (login required)
View Item |