Sauda', Limmatus Ragam Teks Hadis (Telaah Berdasarkan Teori Teks J.E Gracia). Working Paper. Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.
Text (Bab 1 Ragam Hadis)
10. RAGAM TEKS HADITS (2)-digabungkan.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Problematika matan hadis semakin kompleks ketika dihadapkan pada ragam
periwayatan hadis yang dilakukan oleh para perawi. Penyebaran hadis dari seorang
sahabat pada sahabat yang lain, atau dari sahabat ke tabi‟in kemudian ke tabi‟in
lainnya, atau juga dari seorang guru kepada muridnya dan kepada muridnya lagi
ternyata berbeda-beda, ada kalanya meriwayatkan secara lafz}i>y (redaksi yang
disampaikan sama dengan yang diterimanya), ada kalanya meriwayatkan secara
ma‘nawi> (sama dalam petunjuknya saja, redaksinya berbeda). Persentase dua ragam
periwayatan ini didominasi oleh riwa>yah bi al-ma‘na>, karena kemungkinan
periwayatan dengan lafad hanya terjadi pada hadis qawliyah (hadis yang berisi
perkataan Nabi) yang redaksinya langsung diucapkan oleh Nabi –meski tidak
menutup kemungkinan juga diriwayatkan secara makna-, sementara hadis yang lain
hanya merupakan tafsiran atau interpretasi terhadap perbuatan, ketetapan, ihwal
pribadi, kebiasaan Nabi dan yang lainnya yang Nabi sendiri tidak menarasikannya.
Namun demikian, ternyata tidak hanya kasus periwayatan secara makna yang dapat
menimbulkan beragam meaning atau penafsiran, melainkan juga terjadi pada hadis
yang diriwayatkan secara lafadz. Uji validitas teori ini tentu tidak sesederhana itu,
banyak hal yang harus diperhatikan lagi terkait dengan aplikasi, implikasi dan
konsekuensinya, apalagi melihat sifat hadis yang sangat kompleks. Untuk alasan
tersebut penelitian ini penulis angkat, dan untuk lebih mempertajam kajian maka
akan ada lima hadis lain yang akan dibahas, yaitu hadis „anak zina merupakan yang
terkeji dari tiga person‟, hadis „sesungguhnya air dari air„, hadis „larangan bepergian
sendiri bagi perempuan‟, hadis „memotong daging dengan pisau dan shalat setelah
makan tanpa berwudu‟ dan hadis „shalat sunnah sebelum maghrib‟. Tiga hadis
pertama adalah hadis qauli>, hadis yang keempat adalah hadis fi‘li> dan hadis terakhir
adalah hadis taqri>ri>. Teori teks Gracia memberi keragaman baru pada teks hadis.
Teks hadis terbagi menjadi actual text, intended text dan ideal text. sTiga ragam teks
hadis ini mampu memilah secara proporsional antara komponen lafad hadis,
maknanya dan teks lanjutan dari pihak lain yang datang kemudian sebagai komentar
atas suatu teks hadis. Namun demikian, menelaah keragaman teks hadis berdasarkan
teori teks Gracia ini tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan teori tersebut.
Di sini perlu mendatangkan kembali teori-teori hadis yang sudah pernah dibangun
oleh ulama hadis. Untuk menentukan actual text hadis maka kita harus mendasarkan
penelitian pada sejarah perkembangan kemunculan matan hadis mulai dari hadis
yang berwujud realitas hingga hadis yang berupa tulisan. Identifikasi ideal text tidak
lain merupakan lanjutan dari actual text. Adapun untuk mengetahui intended text,
maka perlu dihadirkan kembali kritik matan hadis, dimulai dari proses takhrij dan
berlanjut pada tahap pemahaman hadis. di bagian ini teori Gracia yang lain, yaitu
teori understanding juga diperlukan.
Item Type: | Monograph (Working Paper) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Ushuluddin > Pendakwah |
Depositing User: | S1 Dakwah dan Ushuluddin IKHAC |
Date Deposited: | 03 Nov 2020 09:14 |
Last Modified: | 03 Nov 2020 09:14 |
URI: | http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/604 |
Actions (login required)
View Item |