Maysarah, Maysarah (2024) UANG PEKHANJANGAN SEBAGAI HADIAH PERKAWINAN ADAT SUKU SINGKIL ACEH DALAM TINJAUAN MAQASID SYARIAH. Diploma thesis, Universitas KH. Abdul Chalim.
|
Text (Cover Abstrak)
Cover Abstrak.pdf - Published Version Download (510kB) |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (343kB) |
|
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (328kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (329kB) |
|
|
Text (Skripsi Full)
SKRIPSI FULL MAYSARAH 2.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Maysarah. 2024. Uang Pekhanjangan Sebagai Hadiah Perkawinan Adat Suku Singkil Aceh Dalam Tinjauan Maqasid Syariah, Skripsi. Prodi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, Universitas Pesantren KH. Abdul Chalim, Dengan Pembimbing, Dr. Muslihun, Lc,M.Fil.I
Kata Kunci: Pekhanjangan, Maqasid Syriah, Aceh Singkil, Adat.
Uang pekhanjangan merupakan pemberian dari pihak laki-laki kepada kakak perempuan yang dilangkahi, memiliki dampak positif dan negatif dalam masyarakat. Dari sisi positif, tradisi ini dianggap sebagai bentuk penghormatan dan kompensasi kepada kakak yang dilangkahi. Namun, dari sisi negatif, ketidakmampuan dalam memenuhi uang pekhanjangan sering kali menyebabkan berbagai masalah sosial seperti pernikahan tertunda, kawin lari, atau bahkan kehamilan di luar nikah. Fokus penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi (1) Bagaimana praktek uang pekhanjangan sebagai hadiah perkawinan adat suku Aceh Singkil. (2) Bagaimana uang pekhanjangan menurut tinjauan Maqasid Syariah.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai praktek adat uang pekhanjangan dan relevansinya dengan Maqasid Syariah, yang menekankan pada pemeliharaan agama, jiwa, keturunan, akal, dan harta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek uang pekhanjangan masih dilestarikan dengan kuat dalam masyarakat suku Singkil Aceh dan dianggap sebagai bagian integral dari adat dan budaya yang harus dihormati. Namun, dari tinjauan Maqasid Syariah, meskipun praktek ini dapat dipahami sebagai upaya menjaga kehormatan dan hak individu, perlu adanya penyesuaian agar tidak menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Pekhanjangan, Maqasid Syriah, Aceh Singkil, Adat. |
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
| Depositing User: | S1 HKI IKHAC |
| Date Deposited: | 17 Oct 2025 09:45 |
| Last Modified: | 17 Oct 2025 09:45 |
| URI: | http://repository.uac.ac.id/id/eprint/5010 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

