Mila, Dwi Juniarty (2025) PENERAPAN IHDAD DI ERA MODERN DALAM PERSPEKTIF MAZHAB SYAFI’I (Studi Kasus di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali). Diploma thesis, Universitas KH. Abdul Chalim.
![]() |
Text (Cover Dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (442kB) |
![]() |
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (436kB) |
![]() |
Text (BAB V Penutup)
BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (280kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (269kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Tradisi iḥdād merupakan kewajiban yang diberlakukan kepada perempuan yang ditinggal wafat suaminya, dengan ketentuan untuk tidak berhias dan tidak keluar rumah kecuali dalam keadaan darurat selama masa ‘iddah. Dalam Mazhab Syafi’i, aturan ini dijelaskan secara rinci dan bersifat mengikat sebagai bentuk ketaatan terhadap syariat Islam. Namun, dalam kehidupan masyarakat modern seperti di Desa Pengambengan, penerapan tradisi ini seringkali dihadapkan pada realitas sosial yang berbeda dan kompleks.
Fokus Penulisan ini adalah (1) Penerapan iḥdād oleh para perempuan janda di Desa Pengambengan Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana Bali (2) Menelaah praktik tersebut berdasarkan pandangan fiqh Mazhab Syafi’i. Kajian ini penting karena dapat memberikan gambaran mengenai sejauh mana norma-norma fikih dipertahankan atau disesuaikan dalam kehidupan masyarakat muslim kontemporer.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan para informan, observasi langsung terhadap lingkungan sosial masyarakat, serta studi dokumentasi terhadap sumber-sumber hukum Islam Mazhab Syafi’i. Analisis dilakukan dengan merumuskan pola-pola praktik iḥdād dan membandingkannya dengan ketentuan fiqh.
Temuan penulisan menunjukkan bahwa sebagian besar perempuan di Desa Pengambengan masih menerapkan iḥdād sesuai dengan ajaran Mazhab Syafi’i, meskipun terdapat beberapa penyesuaian karena kebutuhan ekonomi dan keterbatasan kondisi sosial. Masyarakat umumnya memahami batasan-batasan fiqh, namun dalam praktiknya tetap mempertimbangkan aspek kemaslahatan, sehingga pelaksanaan iḥdād tidak sepenuhnya kaku, melainkan bersifat kontekstual dalam batas yang tidak bertentangan dengan prinsip hukum Syafi’i.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Iḥdād, ‘Iddah Wafat, Modernisasi, Mazhab Syafi’I, Desa Pengambengan |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | S1 HKI IKHAC |
Date Deposited: | 10 Oct 2025 10:02 |
Last Modified: | 10 Oct 2025 10:02 |
URI: | http://repository.uac.ac.id/id/eprint/4884 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |