Teguh, Hidayat S (2025) STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN QS : AL-SYU<RA< AYAT 23 PERSPEKTIF TAFSIR AL-MISHBAH DAN TAFSIR AL-MI<ZA<N. Diploma thesis, Universitas KH. Abdul Chalim.
![]() |
Text (Cover dan Abstral)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (633kB) |
![]() |
Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I.pdf - Published Version Download (789kB) |
![]() |
Text (BAB V (Penutup))
BAB V (PENUTUP).pdf - Published Version Download (163kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (378kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full)
SKRIPSI Teguh Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang. tafsir QS. Al-Syu>ra> ayat 23 tentang ujrah kenabian perspektif Tafsir Al-Mishbah dan Tafsir Al-Mizan. Dalam konteks dakwah masa kini, isu mengenai upah bagi para dai sering menjadi perdebatan antara idealisme dakwah dengan realitas kebutuhan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan terkait penafsiran kedua tokoh kepada ayat tersebut serta merelevansikan dengan isu pemberian upah kepada para dai para era kontemporer.
Jenis penelitian termasuk pada penelitian pustaka (library research) dengan menggali sumber terkait dengan konteks ujrah kenabian dengan menjadikan Tafsir Al-Mishbah dan Tafsir Al-Mizan sebagai data primer, sedangkan data sekunder berupa buku, jurnal, dan literatur lain yang relevan. Selanjutnya data tersebut akan dianalisis secara analisis-komparatif.
Secara garis besar, ada beberapa hal yang menjadi hasil dari penelitian ini. Pertama, mengetahui penafsiran kedua tokoh pada QS : Al-Syu>ra> ayat 23 dan perbandingannya. Kedua, mengetahui sikap yang harus diambil para pendakwah pada masa ini sesuai dari penafsiran kedua tokoh tersebut. Jadi penafsiran keduanya memiliki kesamaan dalam membahas ujrah yakni Nabi tidak meminta apapun atas dakwahnya melainkan kasih sayang kekeluargaanlah yang dimintanya. Kemudian keduanya memiliki perbedaan dalam memahami makna kasih sayang terhadap kekeluargaan yakni; Quraish Shihab memaknai secara universal ditujukan kepada mereka yang memiliki integritas keilmuan dalam berdakwah. Sedangkan menurut T{aba>t}aba>’i lebih spesifik kepada Ahlul Bait (keturunan Nabi) dengan maksud merekalah yang memiliki otoritas dalam melanjutkan perjuangan Rasul. Adapun sebagai pendakwah hendaknya meneladani Nabi dalam berdakwah dengan tidak menjadikan materi sebagai tujuan utamanya, melainkan dikarenakan kasih sayang kepada umat dalam memberikan motivasi kepada diri dalam berdakwah.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai kekeluargaan, kasih sayang, dan ketulusan menjadi fondasi penting dalam hubungan antara da'i dan umat, serta dalam menjaga esensi dakwah sebagai pengabdian kepada Allah SWT. Pesan bagi masyarakat harus lebih bijak dalam memilih sosok tauladan yaitu tidak hanya menilai dari keturunannya melainkan yang dinilai yaitu keteladan moral dan intelektual yang dimilikinya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ujrah Kenabian, Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Al-Mizan |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Ushuluddin > Ahli Tafsir |
Depositing User: | S1 IQT IKHAC |
Date Deposited: | 28 Aug 2025 08:08 |
Last Modified: | 28 Aug 2025 08:08 |
URI: | http://repository.uac.ac.id/id/eprint/4309 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |