Reza, Fahlevi (2020) TRADISI TEPUNG TAWAR DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SHARIA IMAM SHATIBI (Studi Perkawian Adat Melayu di Desa Suka Maju, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat). Diploma thesis, Institut Pesantren K.H Abdul Chalim.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (368kB) |
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (342kB) |
|
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (225kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (299kB) |
|
Text (Skripsi Fulltext)
Skripsi Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Tradisi tepung tawar ialah kebiasaan masyarakat Melayu yang telah dilakukan secara turun menurun dengan cara memercikkan air (tepung beras) menggunakan simpulan daun Jaharan, daun sabang, daun tabar (pacing) dan mali-mali yang selanjutnya dilakukan dengan menabur beras kuning diiringi dengan do’a dan sholawat atas Nabi kepada objek Tepung Tawar yang bertujuan untuk memohon do’a kepada Allah Swt dan tidak menyimpang dari ajaran agama Islam.
Tradisi Tepung Tawar dalam masyarakat Melayu dilaksanakan pada beberapa acara seperti; sunatan (khitan), pertunangan, pernikahan, mendapatkan hasil panen berlimpah, memiliki kendaraan baru dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana tradisi Tepung Tawar pada perkawinan adat Melayu di Desa Suka Maju. Selain itu, dalam upaya mengetahui bagaimana tinjauan Maqa>s}id al-Shari>‘ah Imam Al-Sha>t{ibi> terhadap tradisi Tepung Tawar pada perkawinan adat Melayu.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan tradisi tepung tawar dalam perkawinan di Desa Suka Maju boleh dan sah bila dilakukan. Hal ini sejalan dengan analisa yang dilihat dari tujuan kemaslahatan dalam konteks H{ifz{ al-Nasl (Menjaga Keturunan) pada tataran Tah{si>niyyah (pelengkap), yang terbungkus dalam konsep Wali|mah al-‘Urs melalui ritual tepung tawar pada saat pernikahan masyarakat Melayu di Desa Suka Maju. Lebih lanjut, jika dilihat pada klasifikasi Al-‘Awaid versi Imam Al-Sha>t{ibi bahkan memperkuat bahwasannya Tradisi Tepung tawar termasuk di dalam kategori Al-‘Awaid al-Ja>riyyah, hal tersebut ditandai dengan konsep tradisi tepung tawar pada perkawinan masyarakat Melayu yang menjadi panggung bersosialisasi dan bermuamalah sesama warga ataupun masyarakat desa Suka Maju.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | Muslihun, Lc. M.Fil.I |
Uncontrolled Keywords: | Tepung Tawar, Maqashid Sharia, Imam Shatibi |
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | S1 HKI IKHAC |
Date Deposited: | 05 Sep 2020 07:57 |
Last Modified: | 05 Sep 2020 07:57 |
URI: | http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/428 |
Actions (login required)
View Item |