Muhammad Khoirul, Ismam (2022) KEDUDUKAN ANAK HASIL PEKAWINAN SEDARAH DALAM KEWARISAN ISLAM PERSPEKTIF WAHBAH AZ-ZUHAILI (Studi Kasus Di Kelurahan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu Kota Semarang). Diploma thesis, Institut Pesantren KH Abdul Chalim.
![]() |
Text (Cover Abstrak)
Cover Abstrak.pdf - Published Version Download (275kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (276kB) |
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (146kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (201kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full)
SKRIPSI Ismam.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Dalam perkawinan tentunya harus terpenuhi rukun-rukun Nikah dan syarat-syaratnya untuk menjadikan perkawinan tersebut sah. Namun ada beberapa hal yang menjadikan perkawinan tersebut tidak sah dimata hukum, diantaranya jika syarat sah nikah tidak dipenuhi serta rukun-rukunya, hubungan sedarah juga merupakan alasan dapat dibatalnya suatu ikatan perkawinan. permasalan yang kemudian muncul adalah bagaimana jika perkawinan tersebut telah batal demi hukum (fasakh) yang disebabkan karena suami memiliki ikatan sedarah disisi lain pasangan tersebut telah memiliki anak.
Perkawinan sedarah merupakan perkawinan yang dilarang dengan berbagai latar belakang yang peneliti paparkan dalan penelitian ini. Keterikatan dengan anak, apakah anak tersebut berhak dinasabkan kepada kepada kedua orang tua yang telah di fasakh, salah satu orang tua, ataupun tidak memiliki nasab sama sekali sehingga dalam kewarisan dia juga tidak memiliki hak apapun. Ini merupakan masalah tersendiri yang berkaitan dengan kehidupan anak selanjutnya, baik bagi anak sendiri maupun anggota keluarga yang lain. masalah ini jelas, sehingga berbagai konflik yang akan timbul dapat dihilangkan. Dalam penelitian ini akan membahas bagaiamana kedudukan anak hasil perkawinan sedarah dalam kewarisan islam perspektif Wahbah al-Zuhaili (Studi kasus di Kelurahan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu Kota Semarang).
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kedudukan nasab anak hasil perkawinan sedarah dan hak waris anak hasil perkawinan sedarah. metode ini menggunakan field research (penelitian lapangan). Pendekatan ini yaitu deskriptif analisis, dengan merujuk lansung kepada pihak yang bersangkutan terhadap permasalahan perkawinan sedarah. Metode pendekatan kualitatif, dimana peneliti diharapkan menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkawinan sedarah yang dilangsungkan atas dasar paksaan orang tua dengan menjodohkan anaknya dengan adiknya sendiri, yang mengakibatkan pembatalan perkawinan yang dikarenakan masih adanya hubungan darah antara mereka, mengenai kedudukan nasab anak hasil perkwinan sedarah dinsabkan ke ibunya. Perkawinan sedarah merupakan perkawinan yang dilarang sehingga dibatalkan. Sedangkan menurut wahbah Al-Zuhaili mengenai perkawinan sedarah merupakan hal yang dilarang, dikarenakan akan menimbulkan dampak negatif yang muncul, dari aspek medis psikolog serta sosiologis bagi anak dan keluarganya. Bahwasanya Wahbah al-Zuhaili menasabkan anak dari perkawinan sedarah tersebut kepada ibunya, dikarenakan sebelumnya mereka mengetahui masih memiliki hubungan darah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkawinan sedarah, status anak, hak waris anak |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | S1 HKI IKHAC |
Date Deposited: | 13 May 2025 08:56 |
Last Modified: | 13 May 2025 08:56 |
URI: | http://repository.uac.ac.id/id/eprint/3810 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |