Muhammad Yoga, Muhammad Yoga (2023) TINJAUAN AL-MAQASID AL-SYARIAH TERHADAP DENDA CERAI DALAM PERJANJIAN PERKAWINAN ADAT DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH. Diploma thesis, INSTITUT PESANTREN KH ABDUL CHALIM.
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (415kB) |
|
Text (skripsi full text)
full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (kesimpulan dan saran)
BAB V kesimpulan dan saran.pdf - Published Version Download (400kB) |
|
Text (penddahuluan)
BAB I pendhuluan.pdf - Published Version Download (575kB) |
|
Text (cover dan abstark)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (752kB) |
Abstract
Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup tanpa orang lain sebab saling membutuhkan satu sama lain. Dan sudah ditakdirkan dan diciptakannya manusia untuk hidup berpasang-pasangan agar membentuk keluarga yang bahagia, saling mengasihani, dan melanjutkan keturunan dalam bentuk perkawinan. Meskipun begitu, dalam praktiknya setiap keluarga dihadapkan pada tantangan yang beragam. Tidak jarang masalah yang datang dalam keluarga menyebabkan perceraian. Salah satu langkah untuk menghadapi masalah ini yaitu mengadakannya perjanjian perkawinan sebagai pegangan suami dan istri ketika terjadi masalah, seperti tidak terpenuhinya hak-hak dalam rumah tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui denda cerai dalam perjanjian perkawinan adat Dayak Ngaju di Kalimantan tengah, 2) Mengetahui bagaimana denda cerai dalam perjanjian adat Dayak dalam perspektif Al-maqasid al-syari’ah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penelitian kualitatif Deskriptif dengan pendekatan Penelitian Lapangan (Field Research), Penelitian Kepustakaan (Library Research) dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Penelitian Pustaka, wawancara, Observasi dan dokumentasi.
Hasil penelituan menunjukkan bahwa denda cerai dalam perjanjian perkawinan adat Dayak Ngaju di Kalimantan tengah yaitu: 1. Singer hatulang belum (denda dalam perceraian sepihak), 2) Singer hatulang palekak sama handak (denda karena hendak bersama). Tinjauan terhadap denda cerai dalam perjanjian adat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah dalam perspektif al-maqasid al-syari’ah, Perjanjian perkawinan dalam UUP dan KHI sesuai dengan konsep maqasid al-syariah yang menekankan tidak melanggar aturan agama. Konsep maqasid al-syariah untuk mewujudkan kemaslahatan sesuai dengan hukum islam yang disyariatkan untuk mewujudkan adab memelihara maslahah umat manusia yang dalam hubungan keluarga ditunjukan untuk membentuk keluarga bahagia.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | Nuril Habibi,M.HI NIY: 2015.01.038 |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci :Al-Maqasid Al- Syariah, Denda Cerai |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | S1 HKI IKHAC |
Date Deposited: | 24 Feb 2024 08:32 |
Last Modified: | 24 Feb 2024 08:32 |
URI: | http://repository.uac.ac.id/id/eprint/2669 |
Actions (login required)
View Item |