Eka Intan Sari, Saikhudin Putri (2022) INTERPRETASI AYAT-AYAT KHAMAR MENURUT HERMENEUTIKA MUHAMMAD SYAHRUR. Diploma thesis, Institut Kh Abdul Chalim.
Text (Cover & Abstrak)
Cover & Abstrak.pdf - Published Version Download (394kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (444kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (212kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustakaa.pdf - Published Version Download (229kB) |
|
Text (Skripsi Full Teks)
Full Teks Repository.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Membicarakan ayat-ayat khamar tentunya tidak lepas dari proses nasakh mansukh. Nasakh mansukh pada ayat-ayat khamar membuat kalangan ulama berbeda pendapat dalam menyikapinya. Salah satu tokoh hermeneutika Alquran yang menolak adanya nasakh mansukh pada ayat khamar yakni Muhammad Syahrur. Muhammad Syahrur memberikan penafsiran yang berbeda mengenai ayat-ayat khamar tersebut menggunakan teori hudūdnya. Skripsi ini akan mengkaji lebih lanjut terkait interpretasi ayat-ayat khamar menurut pandangan Muhammad Syahrur. Berangkat dari latar belakang yang telah disebutkan, bertujuan mengkaji interpretasi ayat khamar menurut Muhammad Syahrur dan mengetahui ketetapan hukum khamar berdasarkan hasil interpretasi tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian library research (kepustakaan). Mengambil dari beberapa literatur kepustakaan berupa buku, kitab, jurnal dan penelitian terdahulu yang membahas mengenai objek materil (ayat-ayat khamar) dan objek formil (hermeneutika Muhammad Syahrur). Oleh karena itu untuk mencapai tujuan penelitian, saya menggunakan teknik analysis descriptif.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan secara umum ayat-ayat khamar dikategorikan sebagai ayat muhkamat. Hal ini mengikuti Syahrur memberi pengertian bahwa ayat-ayat muhkamat yakni ayat-ayat yang mengandung dalil-dalil hukum. Syahrur menggunakan teori hudūd (limitasi/ batas) untuk melakukan reinterpretasi terhadap ayat-ayat hukum yang selama ini dimaknai secara kaku oleh masyarakat. Menurutnya, diperbolehkan melewati batas ketentuan Allah selama terdapat manfaat di dalamnya seperti pada Q.S. al-Baqarah [2]: 219. Di sini Syahrur menjelaskan bahwa khamar tidak sepenuhnya memiliki kemudaratan yang besar saja, akan tetapi juga ada nilai manfaatnya bagi manusia. Dengan begitu dia memperbolehkan mengkonsumsi khamar maupun alkohol selama terdapat manfaat dan dalam kondisi darurat, namun tidak sampai melanggar wilayah hudūdullah (hukum Allah). Teori hudūd Syahrur mengedepankan hanifīyyah (elastis atau perubahan), sehingga hukum atau produk fikih yang dianggap tidak relevan dengan zaman dan waktu, dapat dikaji ulang untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini seperti halnya ketentuan hukum khamar
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ayat-ayat Khamar, Hermeneutika Hudūd, Muhammad Syahrur |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Ushuluddin > Ahli Tafsir |
Depositing User: | S1 IQT IKHAC |
Date Deposited: | 11 Nov 2023 10:46 |
Last Modified: | 11 Nov 2023 10:46 |
URI: | http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/2471 |
Actions (login required)
View Item |