MENINGGIKAN MAHAR UNTUK MENAIKKAN STRATIFIKASI SOSIAL MENURUT PANDANGAN MAJELIS ULAMA INDONESIA KOTA PALANGKA RAYA

Muhammad, Iqbal (2021) MENINGGIKAN MAHAR UNTUK MENAIKKAN STRATIFIKASI SOSIAL MENURUT PANDANGAN MAJELIS ULAMA INDONESIA KOTA PALANGKA RAYA. Diploma thesis, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (419kB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I pendahuluan.pdf - Published Version

Download (561kB)
[img] Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
BAB V Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version

Download (300kB)
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
Skripsi full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (307kB)

Abstract

Pernikahan bagi manusia sebagai makhluk pada hakikatnya tidak hanya hubungan mempererat kekeluargaan antara pihak laki-laki dan pihak perempuan, namun juga sebagaimana makhluk ciptaan Allah, perkawinan bertujuan untuk membentuk, membangun dan membuat keluarga yang sakinah ma waddah dan wa rahmah. Dalam hukum Islam tidak ditetapkan jumlah mahar akan tetapi di dasarkan pada kemampuan seseorang berdasarkan pada keadaan atau tradisi keluarga. Dengan ketentuan jumlah mahar yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak yang akan melakukan akad nikah. Syariat Islam menetapkan bahwa mahar harus yang berbentuk dan bermanfaat, tanpa melihat jumlahnya. Walaupun tidak ada batas minimal atau maksimal mahar, tetapi hendaknya berdasarkan kesanggupan dan kemampuan laki-laki. Permasalahan yang terjadi sebagian masyarakat, keluarga mempelai dari pihak perempuan ingin membanggakan nilai/ jumlah mahar anaknya yang hendak dinikahkan, dari permintaan calon perempuan yang ingin menyesuaikan tingkat sosial mereka, kedudukan keluarga dan pendidikan. Mereka punya hak meminta maharnya yang bernilai tinggi sesuai tingkat sosial keluarganya, dalam hal ini merupakan bentuk kekhawatiran orang tua mengenai masa depan anak perempuan jika anaknya menikah dan berumah tangga sendiri. Rumusan masalah pada penilitian ini adalah bagaimana realita yang terjadi dimasyarakat tentang meninggikan mahar untuk menaikkan stratifikasi sosial dan pandangan Majelis Ulama Indonesia Kota Palangka Raya tentang meninggikan mahar untuk menaikkan statifikasi sosial.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Objek penelitian adalah Meninggikan mahar untuk menaikkan stratifikasi sosial di masyarakat. Subjek penelitian adalah Majelis Ulama Indonesia, adapun informan dalam penelitian ini adalah masyarakat di kecamatan Pahandut. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa meninggikan mahar untuk menaikkan stratifikasi sosial dimasyarakat itu hukumnya boleh, karena orang tua dari keluarga perempuan juga ingin mendapatkan pasangan anaknya yang mapan dan bertanggung jawab khususnya dibidang ekonomi, namun tetapi apabila dari laki-laki tidak ada kesanggupan dengan mahar yang tinggi maka sesuai kesanggupannya saja, karena yang terpenting dalam sebuah pernikahan adalah bukan seberapa banyaknya mahar yang dicari tetapi tujuan dari pernikahan tersebut yang lebih diutamakan, yaitu menjadikan kerdua belah keluarga saling bersatu, menghargai, menghormati dan yang terpenting adalah mengikat keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Nuril Habibi, M.H.I NIDN : 2116118401
Uncontrolled Keywords: Meninggikan mahar, menaikkan stratifikasi sosial
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: S1 HKI IKHAC
Date Deposited: 29 Sep 2023 08:43
Last Modified: 29 Sep 2023 08:43
URI: http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/2364

Actions (login required)

View Item View Item