Senyawa Kimia Pada Cairan lebah: Analisis Ilmiah QS. al-Nahl Ayat 68-69

Raudatul, Jannah (2020) Senyawa Kimia Pada Cairan lebah: Analisis Ilmiah QS. al-Nahl Ayat 68-69. Diploma thesis, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (291kB)
	Text (Bab I Pendahuluan) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (573kB)
	Text (Bab V Penutup dan Kesimpulan) BAB V Penutup dan Kesimpulan.pdf - Published Version Download (96kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (320kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Senyawa kimia pada cairan lebah: analisis ilmiah QS. al-Nah}l ayat 68-69 ini ditulis oleh Raudatul Jannah dan dibimbing ibu dosen Limmatus Sauda, M. Hum.
Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi mengenai manfaat madu dan peran madu sebagai bahan pengobatan, karena madu merupakan sumber makanan yang banyak mengandung bahan-bahan kimiawi dan biologi yang berfungsi sebagai antibakteri, antikanker, dan antioksidan. Di antaranya adalah asam fosfat yang berfungsi untuk memperbaiki darah dan menambah kadar hemoglobin dalam darah. Vitamin-vitamin yang ada dalam madu pun lebih baik dari pada vitamin yang ada pada buah, sehingga tidak mudah terjadinya pembusukan pada madu jika ia dibiarkan terbuka, karena madu lebah lebih efektif dan lebih unggul kemampuannya melawan bakteri daripada material kimiawi tersebut. Selain itu makna yang terkandung pada penafsiran QS. al-Nah}l ayat 68-69 yaitu wahyu yang Allah berikan kepada lebah, dan wahyu yang dimaksud dalam ayat ini adalah sebuah ilham yaitu insting kepada lebah. Tujuannya agar lebah dapat melakukan tugas mereka dengan baik dengan memakan makanan yang baik dan menghasilkan yang baik-baik pula serta membuat sarang yang sangat kreativ untuk menampung madu yang mereka produksi. Hasil dari kerja keras lebah ini memberikan banyak manfaat kepada manusia dikemudian hari. Manusia bisa menggunakan madu sesuai kebutuhan mereka, seperti menjadikan madu sebagai imunitas tubuh dengan cara diminum dan menjadikan madu sebagai bahan kosmetik. Penelitian ini menggunakan metode penafsiran tematik (maud}u’i) dengan pendekatan ilmi yang membahas tentang cairan lebah. Khususnya kajian sains Alquran dan yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini yaitu; (1) Bagaimana analisis senyawa kimia pada QS. al-Nah}l ayat 68-69? (2) Bagaimana penafsiran ilmiah terhadap QS. al-Nah}l ayat 68-69?
Setelah penulis menganalisis, akhirnya dapat disimpulkan bahwa (1) Analisis senyawa kimia pada QS. al-Nah}l ayat 68-69 dapat dilakukan dengan cara meneliti khasiat dan kandungan cairan lebah atau madu tersebut sehingga para ilmuwan bisa memaparkan senyawa apa saja yang ada dalam madu itu. Kemudian para mufassir menafsirkan ayat ini menggunakan pendekatan ilmi sesuai dengan realita yang ada. Seperti madu bisa dijadikan obat bagi manusia yang membutuhkan, karena madu mengandung beberapa unsur senyawa yang memang berfungsi sebagai bahan pengobatan seperti fruktosa, vitamin, mineral, glukosa, dan senyawa-senyawa penting lainnya. (2) Penafsiran ilmiah pada QS. al-Nah}l yaitu dengan cara melihat tafsiran ayat-ayatnya yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan sains, kemudian menafsirkan makna ayat tersebut sesuai dengan teori-teori ilmiah yang ada seperti ilmu kimia, biologi dan matematika. Upaya menafsirkan Alquran secara ilmiah akan berdampak pada fungsi Alquran sebagai kitab petunjuk dan pemisah antara yang hak dan yang bathil, dan menunjukkan sifat fleksibelnya Alquran yang dipandang sesuai dan pantas untuk dipedomani oleh manusia.

Actions (login required)

View Item