MAKNA ẒIHAR DALAM AL-QURAN (Penafsiran QS. Al-Mujādalah Ayat 1-4)

Zeti, Isra Tri Oktafia.Z and Bahrudin, Zamawi (2022) MAKNA ẒIHAR DALAM AL-QURAN (Penafsiran QS. Al-Mujādalah Ayat 1-4). Diploma thesis, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER & ABSTRAK PDF..pdf - Published Version

Download (387kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (413kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version

Download (205kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (206kB)
[img] Text (FULL SKRIPSI)
FULL SKRIPSI.pdf - Published Version

Download (4MB)

Abstract

Ẓihar diartikan “punggung”, atau bisa diartikan jenis kelamin, paha, dan pantat.
Sedangkan ẓihar secara istilah ialah suatu perkataan seorang suami yang menyamakan seorang
istri dengan ibunya. Makna ẓihar dalam QS. Al-Mujādalah ayat 1-4 adalah, seorang perempuan
yang menggugat Rasulullah dikarenakan suami men ẓihar istrinya. Perkara ẓihar ialah suatu
hal yang dianggap munkar dan dusta oleh Allah SWT, sebab perkataan ẓihar “Engkau bagiku
seperti punggung ibuku”, perkataan tersebut seorang suami dianggap seakan menggauli
ibunya, padahal ibunya ialah seseorang yang melahirkannya dan tidak boleh digauli untuk
selama-lamanya, dan seorang istri ialah seseorang yang bukan muḥrim dan memiliki ikatan sah
hingga boleh untuk digauli. Oleh karena itu perkara ẓihar dihukum haram dan tidak dikatakan
hukum talāq, karena hukum talāq hanya berlaku pada zaman Jahiliyyah.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Researh), dan menggunakan
metode kualitatif, serta metode khususnya ialah taḥlĩli, yang mana menjelaskan ayat Al-Quran
secara analisis. Adapun sumber utama yang digunakan dalam penelitian ini ialah: kitab Lisān
Al-Arab, Tafsir Al-Ṭabari, Tafsir Al-Qurṭubi, Tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Munir, dan Fiqih
Islam wa Adillatuhu.
Adapun hasil penelitian ini menjadi dua poin yaitu: pertama, Seseorang yang
melakukan ẓihar hukumnya haram, dan dikenakan kaffarah di antara salah satunya sesuai
urutan serta kemampuannya yaitu; pertama, memerdekakan budak. Kedua, Berpuasa dua bulan
berturut-turut. Ketiga, memberikan makan 60 orang miskin. Kedua, di zaman sekarang,
perkataan ẓihar sudah menjadi kebiasaan seseorang untuk bahan pujian, karena perkataan yang
menyamakan sudah marak didengar. Namun ẓihar masih tetap berlaku sampai saat ini, hanya
saja berbeda dalam penerapannya, yang mana apabila seseorang yang hanya mengucapkan
kalimat ẓihar, akan tetapi ia tidak memiliki unsur apa-apa, maka ia tidak dikatakan ẓihar.
Sedangkan apabila seseorang dalam kondisi marah ataupun psikologi lainnya, maka ia dapat
terjadinya ẓihar

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Makna ẓihar, Hukum ẓihar, Ayat ẓihar, Penafsiran ẓihar.
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ushuluddin > Ahli Tafsir
Depositing User: S1 IQT IKHAC
Date Deposited: 25 May 2023 09:36
Last Modified: 25 May 2023 09:36
URI: http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/1969

Actions (login required)

View Item View Item