Naufal, Rifqi Nasution (2022) HAK ASUH ANAK AKIBAT PERCERAIAN DARI PERKAWINAN CAMPURAN DALAM HUKUM PERDATA INTERNASIONAL PERSEPEKTIF MAQA<S{ID AL-USRAH JAMA>L AL-DI>N ‘AT{IYYAH. Diploma thesis, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim.
Text (Abstrak dan Cover)
Abstrak dan Cover.pdf - Published Version Download (401kB) |
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (140kB) |
|
Text (BAB V Penutup dan Kesimpulan)
BAB V Penutup dan Kesimpulan.pdf - Published Version Download (110kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (191kB) |
|
Text (Skripsi Full Naufal Rifqi Nasution)
Skripsi Naufal Rifqi Nasution Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian dan skripsi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang hak asuh anak pada perkawinan campuran ataupun perkawinan beda negara. Penelitian ini juga menjelaskan lebih lanjut tentang konsep perkawinan Maqa<s{id Al-Usrah Jama>l Al-di>n ‘At{iyyah, serta menggabungkan hukum perdata internasional dengan Maqa<s{id Al-Usrah yang terfokus pada pembahasan hak asuh anak.
Penelitian ini mengunakan jenis kualitatif yang didukung oleh studi pustaka atau library research dan dengan menggunakan pendekatan hukum Undang-Undang atau Statute Approach dengan menggunakan sumber data Undang-Undang Nasional yang berlaku di Indonesia, Konvnsi Deen Haag atau Undang-Undang Internasional yang mengatur tentang hak asuh anak, buku-buku, artikel, dan jurnal yang berhubungan dengan skripsi/penelitian ini.
Karena adanya pengaruh globalisasi di Indonesia banyak sekali terjadi perkawinan campuran ataupun perkawinan beda negara. Peneliti memfokuskan pada dampak perceraian dari perkawinan campuran yakni tentang perebutan hak asuh anak atau h{ad{a>nah. Dilihat dari historis, putusan hak asuh anak pada perkawinan campuran menitikberatkan pada Undang-Undang Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan. Dalam hal ini asas ius sanguinis dijadikan sebagai asas mutlak, tetapi Undang-Undang ini banyak menuai kontroversi. Setelah itu muncullah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Pembaharuan atas Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan juga, tetapi dalam Undang-Undang ini asas ius sanguinis diganti mutlak dengan hak opsional, tetapi hak opsional ini juga banyak menuai kotroversi dikarenakan berdampak kurang baik bagi kesejahteraan anak.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwasannya hak asuh anak ataupun h{ad{a>nah pada perkawinan campuran ditetapkan dengan konsep pengutamaan kebahagiaan bagi anak dengan mempertimbangkan dari tinjauan Maqa<s{id Al-Usrah Jama>l Al-di>n ‘At{iyyah yang memiliki tujuh tujuan perkawinan, diantaranya adalah, 1. Tanz{i>m al-‘alaqah bayn al-jinsayn, 2. Hifz{ al-nasl, 3. Tah{qi>q al-Sakn wa al-Mawaddah wa al-Rah{mah, 4. H{ifz{ al-Nasab , 5. H{ifz{ al-Tadayyuni fi al-Usrah, 6. Tanz{i>m al-Ja>nib al-Mu’assasi> li al-Usrah, 7. Tanz{i>m al-Ja>nib al-Ma>l li al-Usrah. Dalam hal ini rata-rata dari tujuh tujuan perkawinan diatas terealisasi dengan judul penelitian yang peneliti angkat menjadi skripsi ini, tetapi ada beberapa tujuan juga yang tidak terealisasi dengan baik, apabila ditinjau dari Maqa<s{id Al-Usrah Jama>l Al-di>n ‘At{iyyah maka peneliti memberikan stigma bahwa hak asuh anak jatuh di tangan seorang Ayah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hak Asuh Anak, Perkawinan Campuran, Maqa<s{id Al-Usrah |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | S1 HKI IKHAC |
Date Deposited: | 29 Aug 2022 07:41 |
Last Modified: | 29 Aug 2022 07:41 |
URI: | http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/1292 |
Actions (login required)
View Item |